Tampilkan postingan dengan label Virus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Virus. Tampilkan semua postingan

Penyakit Ebola (EVD): Ciri, Penyebab, Gejala, Cara Penularan dan Pengobatannya


Mengenal Ebola Virus Disease (EVD)



Ebola Virus Disease (EVD) adalah salah satu dari banyak penyakit demam berdarah virus. lni adalah penyakit yang sering berakibat fatal pada manusia dan primata (seperti monyet, gorila, dan simpanse). EVD disebabkan oleh infeksi dengan virus dari genus Ebolavirus. Ketika infeksi terjadi, gejala biasanya muncul secara tiba-tiba. 



Spesies Ebolavirus perta ma

Jenis Penyakit Menular & Tidak Menular Serta Pencegahannya


Jenis Penyakit Menular & Pencegahannya

Penyakit menular: Penyakit/infeksi yang dapat dipindahkan dari orang ke orang lain
Penyebab: bakteri, virus, jamur
Cara penularan: melalui kontak langsung dan tidak langsung, makanan, udara, serangga, hewan.

Cara Penularan Penyakit

1. Kontak jasmaniah
- Direct contact (kontak langsung): contohnya melalui tangan
- Indirect contact (kontak tak langsung):

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi



A. PENEMUAN ANIMALCULUS

Awal terungkapnya dunia mikroba adalah dengan ditemukannya mikroskop oleh Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana, dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali.
Leeuwenhoek melakukan pengamatan tentang struktur mikroskopis biji, jaringan

Pengertian, Ruang lingkup, Penggolongan, dan Ciri Umum Mikroba




A. Pengertian Mikroba



Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya

Teknik Pewarnaan dan Pengamatan Mikroorganisme


Teknik Pewarnaan dan Pengamatan Mikroorganisme

Tidak semua mikroorganisme mempunyai zat warna. Mikroorganisme yang tidak berwarna dapat ditembus cahaya, sehingga sukar diamati. Oleh karena itu diperlukan pewarnaan.

Tujuan pewarnaan terhadap mikroorganisme ialah untuk :
1. mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, maupun fungi.
2. memperjelas ukuran dan bentuk jasad
3. melihat

Bentuk, Susunan dan Sifat Media Dalam Pertumbuhan Mikroorganisme

Bentuk, Susunan dan Sifat Media
Bentuk, susunan, dan sifat media ditentukan oleh senyawa penyusun media, persentase campuran, dan tujuan penggunaan.

1. Bentuk Media

Ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar-agar, gelatin , maka dikenal 3 bentuk media, yaitu media padat, media semi padat (semisolid), dan media cair.
a) Media padat, memerlukan 12-15 g agar-agar untuk 1000

Syarat-Syarat Pertumbuhan Mikroorganisme

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel perorganisme, dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar.

Pada organisme uniseluler yang disebut pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, yang berarti juga pertambahan jumlah organisme. Umur suatu sel ditentukan setelah

Pengertian dan Pembahasan Virus Dalam Biologi

A. Sejarah Penemuan Virus
Pada tahun 1892 seorang ahli botani Rusia bernama Dmitri Ivanovski membacakan suatu laporan'i singkat dihadapan para anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia tentang penyakit mosaik pada ~ tanaman tembakau (Tobacco Mosaic Deseases). Disebutkan bahwa dalam getah daun-daun tembakau yang diserang penyakit mosaik ditemukan adanya suatu partikel yang dapat lolos dari saringan Chamberland (saringan porselen yang tidak dapat dilalui bakteri). Partikel-partikel tersebut dapat menyebabkan daun-daun tembakau berkerut dan berbintik-bintik, yang kemudian partikel tersebut dikenal sebagai Tobacco Mosaic Virus (TMV).
Tanpa mengetahui riset Ivanovski, seorang ahli mikrobiologi Belanda yang bernama Martinus W. Beijerinck mengadakan percobaan yang sama. Ivanovski mengemukakan bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh partikel yang terdapat dalam cairan hidup yang menular. Partikel-partikel tersebut dikenal sebagai virus (kata virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun). Beberapa ahli lainnya yang kemudian menyusul mengamati virus, antara lain sebagai berikut.
1. Pada tahun 1897 Loffer dan Frooch menemukan virus penyebab penyakit mulut dan kuku yang dikenal dengan nama Foot and Mouth Diseases.
2. Pada tahun 1900 Reed menemukan virus penyebab demam kuning.
3. Pada tahun 1915 Frederick W. Twort dari Inggris dan tahun 1917 Felix d' Herelie dari Institut Pasteur Paris, secara terpisah keduanya menemukan
     virus yang hidup pada bakteri (bakteriofage).
4. Pada tahun 1935 Wemdell M. Stanley ahli biokimia dari Universitas Rockefeller berhasil membuat kristal dari virus mosaik.
Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pengetahuan tentang virus terus berkembang, sehingga lahirlah suatu ilmu yang khusus mempelajari tentang virus, yaitu virologi.
B. Ciri-Ciri Virus
Ukuran virus sangat kecil, berkisar 10 nanometer-300 nanometer, i sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Pada umumnya, virus hidup sebagai parasit. Oleh karena itu, di luartubuh inang, virus tidak melakukan kegiatan metabolisme. Virus hanya dapat berkembang biak dalam tubuh inang (dalam sel atau jaringan yang hidup).
Tubuh virus terdiri  atas asam nukleat (ADN atau ARN) yang dibungkus oleh selubung (kapsid) yang tersusun dari protein.
Virus tidak mempunyai protoplasma, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai sel.
Virus sering dikatakan sebagai bentuk peralihan , dari benda mati ke makhluk hidup karena di satu sisi virus dapat dikristalkan seperti benda mati dan di sisi lain mempunyai asam nukleat seperti yang dimiliki oleh makhluk hidup.
1. Morfologi Virus
Bentuk virus yang pernah diamati bervariasi. Ada yang berbentuk batang, filamen (benang), bulat,
kotak, polihedron (bentuk bersisi banyak), dan ada pula yang berbentuk seperti kecebong. - _
2. StrukturTubuh Virus
Tubuh virus tersusun dari senya•r;a-senyawa sebagai berikut.



a. Asam Nukleat
Tubuh virus terdiri atas asam nukleat, yaitu ADN atau ARN yang terletak di tengah clan dibungkus oleh selubung (kapsid) yang dibentuk oleh kapsomer-kapsomer (unit-unit protein).
b. Protein
Protein adalah komponen utama yang merupakan bagian terbesar dari kapsid.
c. Lemak
Berbagai senyawa lemak ditemukan pada virus, meliputi fosfolipid, glikolipid, asam lemak, kolesterol, clan lemak­lemak alamiah. Fosfolipid merupakan bagian yang terbesar.
   d. Karbohidrat
C. Perkembangbiakan Virus
Di luar tubuh inang, virus tidak dapat melakukan kegiatan metabolisme dan tidak mampu bereproduksi Perbanyakan langsung dengan replikasi (penggandaan) ADN dan ARN, serta protein dan komponen­komponen lainnya di dalam tubuh inang.
Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada infeks secara litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi. Pada infeks secara lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengar demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah.
1. Infeksi secara Litik, Secara keseluruhan, proses perkembangbiakan viru,: rnenurut langkah-langkah sebagai berikut.
a. Adsorpsi (Penempelan),
Virus melekatkan tubuhnya pada sel inang dengan enzim yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan kapsid virus clan membran sel inang melebur.
b. Penetrasi
Melalui membran sel yang hancur, sefuruh tubuh virus atau hanya asam nukleatnya yang menembus masuk (menetrasi) ke dalam sel. Apabila yang menembus masuk ke dalam sel inang itu selurufs tubuh virus, maka terjadi peleburan kapsid terlebiti dahulu untuk membebaskan asam nukleatnya.
c. Replikasi (Penggandaan)
Penetrasi segera diikuti dengan replikasi ADN atau ARN dan sintesis protein virus. Replikasi asam nukleat virus terjadi di dalam inti sel inang atau
dalam sitoplasmanya. Di bawah perintah virus, sel inang menyediakan energi, enzim, dan bahan­bahan pembangun lainnya untuk biosintesis dalam persiapan menghasilkan komponen-komponen virus baru yang lebih banyak.
d. Perakitan
Setelah kira-kira 20 - 60 menit, komponen-komponen virus baru ini dirakit menjadi partikel­partikel virus yang matang di dalam inti atau sitopiasrr7a set set inang. Pada bakteriofage, 25 menii setelah penetrasi dihasilkan kurang lebih 200 v!s~d.c~ -Virus baru
e. Pembebasan
Cara pembebasan virus dari sel-sel inang sangat bervariasi tergantung kepada jenis virusnya. Pada beberapa virus hewan, sel-sel inangnya melebur clan terjadi pembebasan virus. Pada virus tumbuhan clan virus hewan lainnya, sel-sel inang tidak dihancurkan. Virus meninggalkan sel melalui saluran-saluran khusus (tubula). Virus-virus yang lain meninggalkan inang melalui kuncup atau tonjolan sehingga membran sel inang bergabung dengan kapsid, misalnya pada virus influenza. Sebagai contoh, replikasi virus di dalam sel bakteriofage, yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli di usus besar.

2. Infeksi Secara Lisogenik
Infeksi secara lisogenik melalui fase-fase berikut.
a. Fase Adsorpsi
Virus menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri.
b. Fase Penetrasi
DNA virus masuk ke dalar~ sel bakteri.
c. Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profage. Dalam keadaan profage, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profage tidak aktif.
d. Fase Replikasi

Saat profage akan bereplikasi itu artinya DNA virus juga turut bereplikasi. Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel anakan yang masing-masing mengandung profage. DNA virus akan terus bertarhbah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah. Setelah fase replikasi profage dapat keluar dari kromosom inang clan sel akan mengalami siklus litik.
D. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia
1. Penyebaran Virus
Virus dapat berpindah dari suatu inang ke inang lain melalui hubungan langsung atau tidak langsunc Melalui persentuhan, batuk, atau bersin dapat menularkan penyakit seperti influenza, gondonc cacar, dan kutil.
Penyakit virus sering disebarkan oleh vektor. Vektor yang paling umum adalah lalat, caplak, dal nyamuk. Beberapa virus seperti virus penyakit gila anjing ditularkan melalui gigitan mamalia yan( terinfeksi virus gila anjing. Virus polio dikeluarkan bersama tinja yang kemudian dibawa lalat dal ditularkan melalui makanan dan minuman. Benda-benda mati yang tercemar oleh virus seperti alat alat makan, sapu tangan, dan handuk dapat menularkan dari satu inang ke inang lainnya. Beberapa virus tumbuhan disebarkan melalui persentuhan tumbuhan yang sakit, alat-alat yan( dipakai manusia yang telah tercemar virus, atau dapat juga melalui luka gigitan serangga.
2. Beberapa Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
a. Pada Manusia
1)        Influenza virus, menyebabkan influenza.
2)     Morbilli virus, menyebabkan campak.
3)        Lyzza virus, menyebabkan rabies (gila anjing).
4)     Papilloma virus, menyebabkan kutil.
5)        Orthopox virus, menyebabkan cacar.
6)     Herpes virus, menyebabkan Herpes sinplex.
      7)     Human T Lympho Tropic Virus lll (HLTV 11 1), menyebabkan AIDS -:: uered Immune Deficienc) Syndrome) suatu gejala menurunnya kekebalan
               tubuh, ser -yga mudah terinfeksi olef penyakit lain.
8)     Arena virus, menyebabkan meningitis.
9)        Retrovirus, menyebabkan leukimia.
10)      Togavirus, menyebabkan demam berdarah.
11)      Picornavirus, menyebabkan hepatitis.
12)   Corona virus, menyebabkan SARS.
13)   Avian influenza A (HSN1), menyebabkan flu burung. 14) Virus Poliomyelitis, menyebabkan polio.
15)      Paramyxovirus, menyebabkan gondong.
16)   Virus Ebola (Filovirus), menyebabkan ebola.
17)   Adenovirus, menyebabkan tumor.

       b. Pada Hewan                                                                                                                                                                °
1) Virus yang menyebabkan penyakit tetelo pada ayam disebut NCD (New Castle Disease).
2) Virus yang menyebabkan penyakit mulut dan kuku pada sapi yang disebut FMD (Foot ana Mouth Disease).
3) Avian influenza (H1 - H5 dan N1 - N9) menyebabkan flu burung pada unggas.
c. Pada Tumbuhan
1) Virus TMV (Tobacco Mosaic Virus) menyebabkan daun tembakau berkerut dan berbintik-­bintik (mosaik).
2) Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang pohon jeruk dan menghancurkan jaringan pembuluh tapis (floem), akibatnya jeruk menjadi kering dan mati.
.3) Virus PMV (Potato Mosaic Virus) menyebabkan penyakit mosaik pada kentang.
4) Virus Tungro, menyerang tanaman padi.